Halo semuanya, semoga selalu dalam keadaan yang sehat dan semangat dalam melalui badai kehidupan ini dimanapun kalian berada, ya gak cuma badai kehidupan si, badai ekonomi dan organisasi juga (buat para pekerja).

Sekarang-sekarang ini fenomenanya adalah ekonomi kita untuk sebagian sektor sedang goyang, daya beli masyarakat pun menurun, masih marak terjadi layoff dimana-mana, serta kebijakan-kebijakan yang mengarah kepada efisiensi lainnya di dalam Perusahaan dan/atau Lembaga lain. Dan hal ini semata-mata demi memperpanjang nafas suatu Perusahaan, demi bisa sustain dimasa krisis ini.

Tetapi hal ini seperti pisau bermata dua, bila mengarah ke efisiensi maka ada dampak yang harus ditanggung juga oleh organisasi yang ada didalamnya. Akan ada orang yang harus menjalani peran ganda dalam sebuah organisasi, akan ada jam kerja yang bertambah demi tercapainya target, atau bahkan ada yang mempertaruhkan kualitas demi kecepatan. Dan hal-hal tersebut pastinya bisa mengganggu kestabilan organisasi didalamnya, apalagi kalau posisi-posisi krusial diisi oleh orang yang tidak tepat. Kestabilan tersebut perlu dikelola dan diatur dengan benar agar tetap sustain, tidak hanya efisiensi yang berujung kepada quiet firing.

Sekarang, kalian sadar ga si kalau pengelolaan organisasi itu memainkan peranan yang cukup penting dan krusial dalam menjaga kestabilan Perusahaan? Baik itu dalam ritme bekerja, profesionalitas, wawasan dan ilmu teknis, serta hacks-hacks dalam menyelesaikan pekerjaan atau proyek tertentu? Kalau rata-rata dari kalian menjawab iya, mungkin pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana dari pengelolaan organisasi itu bisa menjembatani atau mengaplikasikan hal-hal diatas? Nah, salah satunya aspek kecilnya adalah penempatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang imbang dalam sebuah tim atau posisi-posisi krusial.

Gimana tuh maksudnya? Cekidot dibawah.

Superstar vs Rockstar dalam Dunia Kerja

Dalam sebuah organisasi di Perusahaan yang bergerak di industri manapun, terdapat 2 tipe pekerja kunci yang berperan penting dalam aspek pertumbuhan dan stabilitas Perusahaan. Tipe itu adalah tipe Superstar dan Rockstar.

Mungkin masih terdengar cukup asing ditelinga untuk dua tipe tersebut dan mungkin juga masih belum menggambarkan bagaimana 2 tipe ini mengaplikasikan hal-hal di paragraph awal untuk mengembangkan dan menjaga stabilitas Perusahaan, nah untuk membantu temen-temen mengenali tipe-tipe ini bisa dilihat di bawah.

Secara gambarannya tuh begini ya gaes

Jadi singkatnya:

Superstar itu layaknya seperti roket, mereka melesat cepat, membawa terobosan baru, dan ingin terus naik. Namun, mereka perlu ruang gerak dan seringkali haus tantangan.

Sedangkan Rockstar seperti batu karang, mereka kuat, stabil, dan selalu bisa diandalkan. Mereka jarang mencari sorotan, tapi tanpa mereka, sistem bisa runtuh.

Sudah cukup menggambarkan? ada 1 lagi deh contoh buat semakin memperjelas. Dalam meluncurkan produk baru, pastinya ga akan bisa dilakukan hanya oleh 1–2 orang saja terlebih kalau tipikal orangnya sama. Akan ada tipe orang yang mempunyai inisiasi, berinisiatif terkait kick-off sampai live nya, dan menyusun strategi dari inkubasi sampai pemasarannya. Dilain sisi ada tipe orang yang lebih menaruh concernnya kepada dokumentasi yang harus detil dan rapi, melakukan pengujian yang ketat sampai release, dan menjamin kualitas dari suatu produk. Nah 2 tipe ini saling melengkapi dalam pembuatan, percepatan, penyelesaian, dan pengembangan dalam aspek peluncuran produk baru.

Nah kalau temen-temen udah tergambar bagaimana tipe Superstar dan Rockstar ini didalam sebuah organisasi dan implikasinya terhadap proyek-proyek yang dikerjakan suatu Perusahaan, bisa menjadi referensi temen-temen ya kalau senormalnya manusia punya keunikannya masing-masing, dan ini baru sebagian kecilnya aja loh.

Ternyata Teori Superstar & Rockstar Udah Ada dari Dulu, Loh!

Nah jadi si teori karyawan Superstar dan Rockstar ini dikenal berkat buku Radical Candor dari Kim Scott yang rilis pada tahun 2017. Tetapi, akar dari pemikiran nya berasal dari konsep Manajemen Kinerja dan pengembangan karir yang telah berkembang dari dekade sebelumnya.

Daripada berteori panjang x lebar, coba di cek dibawah aja buat singkatnya.

Kita udah bahas fenomena, pengenalan Superstar dan Rockstar ini, dan juga historisnya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat buat menambah insight temen-temen yang baca ya. Dan teori itu akan terus berkembang sesuai dengan zaman nya, jadi tidak ada yang 100% benar, tidak juga 100% salah.

Kalau temen-temen mungkin ada yang ngerasa, ah ga termasuk ke Superstar, pun ga termasuk ke Rockstar juga. Ya ga masalah banget, toh pada ujungnya apapun tipenya yang penting berguna buat sekitar dan juga bisa bikin dampak positif.

Terima kasih banyak udah meluangkan waktu buat baca artikel pendek ini, dan sampai berjumpa di artikel-artikel lainnya.