Persiapan Awal Sumber Daya Finansial dan Perpajakan Sebelum Memulai Bisnis

by Larassatti Dharma
1999 views
Foto kedua narasumber dengan bingkai berwarna putih dan biru muda

Startup atau perusahaan rintisan yang bergerak di bidang finansial kian hari semakin menjamur dengan pesat di Indonesia. Kemajuan teknologi serta kemudahan izin usaha dan dukungan dari regulator di Indonesia juga meningkatkan minat pengusaha untuk turut terjun kedalam bisnis tersebut.

Pada kesempatan sebelumnya, telah dibahas mengenai pentingnya administrasi legalitas dan lisensi sebelum terjun ke industri pembayaran dan siapa saja pelaku yang terlibat dalam industri tersebut. Dalam artikel ini, tim NICEpay, Amin Arianto (Head of Finance NICEpay) dan Elisabet Agustina (Settlement Team Leader NICEpay) akan membahas mengenai apa saja gambaran terkait dengan sumber daya operasional, investasi, pendanaan, dan insentif perpajakan untuk memulai bisnis e-commerce dan juga fintech. Jika Anda lebih senang menonton pembahasan ini dalam bentuk video, simak pembahasannya dalam Youtube NICEpay Indonesia

Apa yang Harus Dilakukan Pertama Kali Saat Memulai Bisnis?

Bagi banyak orang, dilema dalam memulai sebuah bisnis adalah modal. Modal merupakan hal penting dalam dimulainya sebuah bisnis. Jenis-jenis modal dalam berbisnis tidak hanya dalam bentuk uang, jadi penting untuk mengidentifikasi modal yang dibutuhkan sebelum berbisnis. Contoh modal yang juga penting selain modal finansial adalah sumber daya manusia dan infrastruktur. Terdapat tiga jenis bisnis berdasarkan modal awal pembuatannya, yaitu:

  • Bisnis yang membutuhkan sedikit modal finansial: misalnya industri jasa manajemen, konsultan, dan broker. Produk-produk jasa tersebut tidak memerlukan modal yang besar, yang dibutuhkan adalah koneksi dan juga perangkat yang memadai untuk menyelesaikan pekerjaan.
  • Bisnis dengan modal kecil atau kurang dari lima miliar Rupiah: contohnya pada bisnis jual dan beli jasa dan barang atau IT. Modal tersebut diperlukan di awal untuk membeli stok barang atau alat operasional. Pengelolaan bisnis ini bisa dilakukan dengan sistem cicil, dimana modal tidak sepenuhnya diserahkan di awal, tetapi dikelola dengan opsi prioritas agar modal tidak habis digunakan di awal.
  • Bisnis dengan modal besar atau lebih dari lima miliar Rupiah: misalnya pada industri yang mempengaruhi hidup orang banyak seperti industri manufaktur dan telekomunikasi. Dalam industri tersebut pemerintah menyarankan untuk memiliki modal besar dalam mendukung infrastruktur dan kegiatan operasionalnya.

Jika modal awal belum mencukupi untuk membuka bisnis yang diinginkan, Anda dapat menjalankan bisnis lainnya yang membutuhkan modal kecil terlebih dahulu. Dengan berbisnis kecil-kecilan tersebut, Anda bisa mendapatkan koneksi seperti mengenal vendor, partner, atau klien dan juga keuntungan sumber daya serta dapat menemukan mitra untuk memberikan modal pendanaan.

Cara lainnya, Anda dapat mencari mitra yang lebih besar untuk mengetahui konsep, bisnis, manajemen, dan sumber daya apa yang diinginkan. Kemudian, pembagian hasil dapat dilakukan dengan mitra pemodal. Kondisi tersebut akan menjadikan Anda, pembuat ide sebagai intangible asset dan pemodal sebagai tangible asset.

Jenis – jenis Pendanaan dalam Memulai Bisnis

Terdapat dua jenis pendanaan dalam berbisnis:

Pinjaman (loan) dapat diajukan ke institusi perbankan maupun non-bank dan dapat diajukan untuk pembayaran jangka panjang ataupun pendek sesuai dengan perjanjian yang dibuat. Biasanya proses pengajuan pinjaman cukup singkat, sekitar 1 – 2 bulan serta pinjaman dilakukan dengan jaminan aset yang bersifat tangible maupun intangible. Peminjam juga wajib mengembalikan dana yang telah dipinjam beserta bunga sesuai dengan perjanjian.

Pendanaan dalam bentuk penanaman modal (investasi), tidak mengharuskan pebisnis untuk mengembalikan modal yang diperoleh di awal dengan skema pinjaman. Namun, imbal hasil bagi pemberi dana itu menjadi saham perusahaan tersebut (dividen). Selain itu, investor biasanya memberikan manajemen kontrol kepada pemilik bisnis. Proses pendanaan berupa investasi ini memiliki jangka waktu yang lebih lama, tetapi pelaku bisnis tidak perlu untuk membayar bunga pinjaman.

Operasional Keuangan pada Tahap Awal Bisnis

Terdapat dua tahap dalam operasional finansial dalam memulai bisnis. Dalam artikel ini, digunakan operasional finansial NICEpay sebagai contoh. Pertama, yang dilakukan adalah pembayaran atas pembelian operasional NICEpay. Beberapa orang juga melakukan verifikasi untuk menghindari kesalahan seperti melakukan pemesanan, pencatatan hutang, dan pembelian. Kedua, pembayaran ke merchant atau yang disebut dengan settlement, hal ini dilakukan berdasarkan dashboard atau berdasarkan sistem.

Selain sistem pembayaran, terdapat pula sistem penagihan. NICEpay melakukan collection secara berkala dengan mengirim tagihan kepada merchant dalam jangka waktu seminggu. Jika dalam jangka waktu tersebut tidak ada pembayaran, maka akan dikirimkan surat peringatan kepada merchant untuk melakukan pembayaran segera.

Buat Bisnis dengan Orientasi Jangka Panjang

Ada beberapa faktor yang mendorong banyaknya perusahaan berbasis fintech di Indonesia. Selain adanya perundang-undangan yang memberikan peluang dan akses kemudahan berusaha di Indonesia, faktor kemajuan perkembangan teknologi juga mendukung mudahnya melakukan usaha di bidang fintech dengan harapan mendapatkan untung yang menjanjikan. Namun, dibalik kemudahan tersebut terdapat pula faktor-faktor yang menjadikan perusahaan fintech tidak dapat bertahan lama. Misalnya, tidak memiliki strategi bisnis atau tidak menguasai bisnis tersebut dengan baik, tidak adanya standarisasi dan konsep yang jelas, dan juga keinginan untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek. Dalam bisnis fintech sendiri, banyak yang cenderung merugi pada tahun-tahun awal karena tidak ditunjang dengan support bisnis yang baik seperti security system yang memadai.

Dalam berbisnis, buat tujuan untuk menciptakan keuntungan dalam jangka panjang. Pada bisnis di bidang keuangan, profit dapat dihasilkan dari jumlah transaksi, sharing fee, dan juga ekspansi bisnis. Lakukan kerjasama untuk membentuk project yang dapat menghasilkan untung. Dengan adanya kerja sama, maka ada pembagian fee, atau dapat juga dilakukan dengan memberikan promo menarik bagi calon merchant atau konsumen dengan harapan transaksi meningkat. Anda juga dapat memberikan cashback dengan menargetkan calon merchant, seperti memberikan cashback Rp 500.000 jika merchant berhasil mencapai 100 transaksi. Menggunakan jasa influencer juga dapat berpengaruh untuk menaikan minat serta meningkatkan profit.

Insentif Perpajakan, Keuntungan atau Hambatan?

Dalam hal insentif perpajakan, pemerintah banyak memberikannya bagi para pelaku bisnis. Namun, pajak juga menjadi alat kontrol pemerintah atas bisnis, sehingga pajak sesungguhnya dapat menjadi hambatan atau keuntungan bagi bisnis. Untuk melancarkan bisnis di Indonesia, pemerintah memberikan insentif perpajakan yaitu pengenaan single rate dan fenol rate serta biaya murah dalam pajak, juga memberikan diskon pajak bagi bisnis.

Insentif perpajakan yang dikeluarkan pemerintah melalui PP No. 23 Tentang PPh UMKM menyatakan bentuk legalitas bisnis berhak atas pembayaran PPh sebesar 0.5% dari omzet selama 3 tahun dengan omzet kurang dari 4.8 miliar setahun. Hal ini menguntungkan, murah, dan mudah ketimbang PPh normal. Dengan UU PPh tersebut, bentuk legalitas bisnis juga mendekatkan pengurangan PPh sebesar 50% dari PPh normal dengan syarat omzet kurang dari 4.8 miliar setahun. Jika omzet lebih dari 4.8 miliar namun kurang dari 500 miliar mendapatkan pengurangan 50% dan dikenakan pro rata dari omzet tersebut. Dalam UU PPh, pemerintah memberikan opsi bagi bentuk legalitas bisnis menjadi pemungut PPn atau tidak. Jika bisnis memiliki omzet diatas 4.8 miliar maka bisnis harus memungut PPn.

Dalam hal pajak untuk menjalankan fungsi kontrol dari pemerintah terhadap bisinis, pajak justru dikenakan dengan jumlah yang lebih tinggi dan juga progresif. Contoh bidang bisnis yang dikontrol oleh pemerintah adalah industri rokok yang dikenakan cukai cukup tinggi.

Jika Anda menjalankan bisnis online dan ingin memberikan kemudahan pembayaran, integrasikan bisnis Anda bersama payment gateway Indonesia yang terpercaya. NICEpay berkomitmen untuk menjadi solusi payment Indonesia untuk bertumbuh bersama bisnis Anda.

Hingga saat ini, terdapat beragam kanal pembayaran di NICEpay: virtual account melalui 9 bank besar di Indonesia, kartu kredit, pembayaran lewat convenience store, dompet digital (e-wallet), direct debit, disbursement, payment link, hingga SMS broadcast. Setiap transaksi yang dilakukan terenskripsi oleh lisensi PCIDSS level 1 yang dimiliki NICEpay, serta diawasi oleh Bank Indonesia.

Menggunakan payment gateway juga memberikan keuntungan bagi Anda dari segi keamanan bertransaksi. NICEpay dilengkapi dengan sistem keamanan FRISK yang dapat mendeteksi transaksi-transaksi terduga penipuan untuk membantu mencegah bisnis Anda dari kerugian tersebut.

Daftarkan bisnis Anda melalui WhatsApp dengan menekan tombol di bawah ini. Temukan informasi lebih lengkap dan penawaran lainnya melalui www.nicepay.co.id